Jumat, 05 Juni 2009

lumut

LUMUT(BTYOPHYTA)
Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, "lumut").
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada beberapa divisio. Klasifikasi lama pun menggabungkan pula lumut hati dan lumut tanduk ke dalam Bryophyta, sehingga di dalam Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati (Musci). Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut hati dan lumut tanduk ke luar dari Bryophyta. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia[1]. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki "taman lumut" yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia.
Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoesius). Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius).
Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkna oleh sel telur.
Sporogonium adalah badan penghasil spora, dengan bagian bagian :
- Vaginula (kaki)
- Seta (tangkai)
- Apofisis (ujung seta yang melebar)
- Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan Kolumela (jaringan dalam kotak
spora yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut bersifat haploid.
CONTOH-CONTOH SPESIES LUMUT
a. Kelas HEPATICAE (lumut hati) :
Marchantia polymorpha >> bentuknya pipih seperti pita, dahulu digunakan untuk pengobatan hepatitis.
b. Kelas MUSCI (lumut daun) :
- Sphagnum fimbriatum
- Sphagnum acutilfolium
- Sphagnum squarrosum
- Sphagnum ruppinense.

Pergiliran keturunan
Pergiliran keturunan tumbuhan lumut
Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametofit (tumbuhan penghasil gamet) yang haploid (x = n). Dengan demikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin sekaligus.
Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi ovum.
Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x = 2n) dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.

dikotil dan mono kotil

MONOKOTIL DAN DIKOTIL
Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki :
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
_TUMBUHAN DIKOTIL_
Ciri dikotil, yaitu (1) tulang daun beranekaragam, yi menjari, menyirip dll (2) batang berkambium (3) akar tunggang (4) bagian-bagian bunga kelipatan 2,4, atau 5.


CONTOH-CONTOH TUMBUHAN DIKOTIL
Tumbuhan dikotil dikelaompokan menjadi 5 suku, yi :
1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), ex : jarak, ubi, karet
Ubi jalar
Sumber utama karbohidrat yang baik untuk penderita diabetes karena kandungan gulanya sederhana. Ubi jalar merah juga sangat kaya akan pro vitamin A atau retinol. Bayangkan, di dalam 100 gr ubi jalar merah terkandung 2310 mcg (setara dengan satu tablet vitamin A). Bahkan dibandingkan bayam dan kangung, kandungan vitamin A ubi jalar merah masih setingkat lebih tinggi. Keistimewaan ubi ini juga terletak pada kandungan seratnya yang sangat tinggi. Bagus untuk mencegah kanker saluran pencernaan dan mengikat zat karsinogen penyebab kanker di dalam tubuh.

2. Polong-polongan (Leguminoceae ), ex : pete, kacang tanah
Kacang tanah
1) Tanaman semusim (annual)
2) Batang tidak berkayu,berbulu,dan bercabang-cabang dengan panjang 15-38 cm
3) Daunnya berupa daun majemuk berbentuk pinnatus dengan dengan 4 anak daun berpasang-pasangan dengan letak alternate
4) Kadar protein 25-30 %
5) Kadar lemak 40-48 %

3. Terung-terungan (Solanaceae), ex : terong, cabe, tomat
Cabe
1) Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu
2) Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae
3) cabai banyak mengandung vitamin A dan C serta mengandung minyak atsiri capsaicin
4) Tanaman cabe cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang air
5) Untuk areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabe (300-500 gr biji).
4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), ex : jambu biji, jambu air
Jambu air
1) Jambu air d kategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial
2) Buahnya bisa dikatakan tidak berkulit
3) Sehingga rusak fisik sedilit saja pada buah akan mempercepat busuk buah
5. Komposite , ex : bunga matahari
Bunga matahari
1) Tanaman musiman yang setelah selesai berbunga, masak, kemudian modar tea
2) Tumbuh di tempat layak dapat mencapai tinggi 3 meter dengan diameter bunga 30 cm.

_TUMBUHAN MONOKOTIL_
Ciri monokotil, yaitu (1) tulang daun umumnya sejajar (2) batang tak berkambium (3) akar serabut (4) bagian-bagian bunga kelipatan 3.


CONTOH-CONTOH TUMBUHAN MONOKOTIL

1. Rumut-rumputan (Graminae), ex : jagung, padi
Jagung
1) Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m.
2) Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum.
3) Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut.

2. Pinang-pinangan (Palmae), ex : kelapa, sagu
Kelapa
1) Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk rumah.
2) Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik
3) Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu.
4) Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar

3. Pisang-pisangan (Musaceae), ex : pisang ambon, raja
Pisang
1) Buah bergizi yang merupakan sumber vitamin,mineral,dan kerbohidrat.
2) Pisang ini berkulit kuning keputihan.
3) Keunggulannya terletak pada rasa buah yang manis dan beraroma harum.
4) Tanaman ini pertama kali dikembangkan di daerah Malang, Jawa Timur.
5) Panjang buahnya antara 15-20 cm. Satu pohon dapat menghasilkan 7-10 sisir dengan jumlah buah 100-150.
6) Bentuk buah melengkung dengan pangkal meruncing.
7) Umumnya buah pisang ini tidak mengandung biji.


4. Anggrek-angrekan (Orchidaceae), ex : anggrek, vanili

Vanili

1) Batang tanaman vanili kira-kira sebesar jari,berwarna hijau,agak lunak,beruas dan berbuku.
2) Panjang rata-rata 15 cm.
3) Tumbuhan melekat pada pohon atau tonggak yang telah disediakan.
4) Nama daerah dari vanili adalah panili atau perneli.
5) Daun vanili merupakan daun tunggal.Letaknya berselang-seling pada masing-masing buku.
6) Warnanya hijau terang,dengan kepanjangan 10-25 cm serta lebar 5-7 cm.
7) Bentuk daun pipih,berdaging,bulat telur,jorong atau lanset dengan ujung lancip.
8) Tulang daun sejajar,tampak setelah daun tersebut tua atau mengering,sedangkan pada waktu daun masih muda tidak jelas kelihatan.
9) Rangkaian bunga vanili adalah bunga tandan yang terdiri dari 15-20 bunga.
10) Bunga keluar dari ketiak daun bagian pucuk batang.
11) Bentuk bunganya duduk,berwarna hijau-biru agak pucat,panjang 4-8 cm dan berbau agak harum. Bunga vanili terdiri dari 6 daun bunga (3sepal,3petal) yang terletak dalam dua lingkaran

5. Jahe-jahean (Zingiberaceae), ex : jahe, kunyit

Jahe

1) Merangsang pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah, sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancer
2) Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan
3) Jahe sekurangnya mengandung 19 komponen bio-aktif yang berguna bagi tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar